Rabu, 01 Juni 2011

PERTEMUAN YANG BERKESAN

Dipinggir Sungai Musi, ada seorang anak perempuan yang sedang melamun. Tatapannya begitu jauh! Tidak ada seorang pun yang tahu pasti apa yang sekarang sedang perempuan itu pikirkan! Dari raut muka dan tatapan matanya, tersirat bahwa betapa berat tantangan hidup yang sedang ia hadapi saat ini! Gerakan tubuhnya pun seolah mengisyaratkan kegelisahan yang amat sangat!
Dari kegelisahan yang sekarang sedang berkecamuk dihatinya itu, tiba-tiba ia teringat dengan seorang anak kecil, yang notabennya ia bertemu dengan anak itu di suatu perlombaan saat bulan suci ramadhan. Anak itu lucu sekali, badan nya subur alias gendut dan pipinya kayak badut, merah merona! Dengan girangnya, hampir semua perlombaan yang ada, anak kecil itu ikuti! SubhanaALLAH, itu adalah kata pertama yang ia ucapkan untuk anak itu!
Anak perempuan itupun sangat penasaran, "Apa sih yang membuat anak kecil itu begitu SEMANGAT mengikuti semua lomba ini? Apakah dia tidak gugup berbicara di depan umum? Dan apa cita-citanya?". Di awali oleh rasa penasaran tersebut, anak perempuan pun memberanikan diri untuk berbicara dengan anak itu!
"Hai dik... (dengan senyum yang amat lebar, ia sapa anak kecil itu)"
"Hai juga kak.... (anak kecil itupun membalas senyum nya)"
"Adik ini lucu banget sih!"
Dengan senyum yang malu- malu dia menjawab:
"Ow ya kak? "
"Ya dik, mana mungkin kakak bohong! Ngomong-ngomong adik sekarang udah kelas berapa?"
Dengan senyum yang malu-malu lagi dia menjawab:
"Udah kelas 5 SD kak. "
"Ow, udah kelas 5 toh. Hhee.... "
“  ”
"Dik, boleh tidak kakak bertanya sesuatu?"
"Mau tanya apa kak?"
“Kok adik bisa semangat banget sih hari ini, semua perlombaan adik ikutin. Apakah adik tidak gugup?”
Dengan senyum termanisnya, anak itu tertawa. 
“Kok ketawa?”
“Nggak apa-apa kak, cuma lucu aja. Kakak merupakan orang kesekian yang bertanya seperti itu hari ini. ”
Dengan senyum yang malu-malu, anak perempuan itu menjawab:
“Ow ya?”
“Ya kak, mau tau gak jawaban adik untuk pertanyaan itu apa?”
“Apa?”
“Kalau bukan sekarang, kapan lagi kak untuk kita bisa berkarya. Ingat loe, umur seseorang itu tidak ada yang tahu sampai kapan! Hhee… ”
Dengan senyum yang malu-malu lagi anak perempuan itu menjawab:
“Hheee… Bisa aja adik ini, kakak jadi malu! ”
“”
“Dik, boleh kakak bertanya lagi?”
“Mau tanya apa kak? ”
"Adik pasti punya cita-cita dong!"
Dengan wajah bingung, dia menjawab:
"Iya, terus kenapa kak?"
"Boleh nggak kakak tahu CITA-CITA adik jadi apa?"
Dengan senyum kecilnya, dia menjawab:
"  "
"Boleh lah kak, CITA-CITA adik sih ingin jadi dokter jantung kak!"
"Dokter jantung?” (dengan nada sedikit terkejut)
"Ya kak. Emang kenapa?  "
"Ow ya? Hebat dong, emang apa yang melatar belakangi CITA-CITA adik itu?"
Dengan semangat yang membara anak kecil itupun menjawab :
"1. Jantung adalah organ yang paling penting untuk manusia kak, karena apabila jantung tidak berdetak lagi, berarti hidup orang yang memiliki jantung itu sudah berakhir!”
2. Adik prihatin banget kak dengan keadaan masyarakat Indonesia saat ini. Yang sama sekali tidak bisa dibilang atau malah jauh untuk bisa dikatakan MASYARAKAT YANG MAKMUR! Pengangguran ada dimana-mana, kemiskinan merajalela, semua nya jauh dari kata makmur."
Dengan wajah bingung, anak perempuan itu bertanya lagi.
"Jadi hubungannya dengan adik ingin jadi dokter jantung itu apa untuk alasan kedua?"
"Ayah adik pernah bilang, bahwa hampir 50% penderita jantung itu dari kalangan orang miskin kak. Banyak sekali orang miskin yang meninggal karena mereka tidak mempunyai biaya untuk mengobati penyakitnya itu! Nah, dari sana lah, adik ingin meringankan beban mereka, adik ingin bekerja secara cuma-cuma untuk mereka!  "
"Jadi bagaimana cara adik untuk bertahan hidup, jikalau adik bekerja tanpa upah/gaji?"
Dengan semangat lagi, anak kecil itu menjawab :
"Uang bisa dicari kak, tapi nyawa itu tidak bisa dicari!  "
SubhanaAllah, alangkah mulia dan polos nya adik ini, sampai-sampai dia bisa berkata seperti itu! 
"Dik, boleh nggak kakak minta sesuatu dari adik?"
Dengan wajah yang kebingungan, anak kecil itupun menjawab:
"Ehm, minta apa kak?"
"Adik janji ya ma kakak!"
"Janji?"
"Ya janji, bahwa adik akan berusaha untuk mewujudkan cita-cita adik itu, kakak ingin mendengar, ada seorang dokter penyakit jantung yang sangat dermawan! Di eluh-eluhkan oleh khalayak ramai dan itu adalah adik! Ok? Adik mau kan janji dengan kakak untuk itu?"
Dengan SEMANGAT nya, ia menjawab:
"Ok kak, do'ain adik ya supaya bisa menggapai dan menepati itu semua!"
"" amin ya robbal 'alamin.....
Anak perempuan itu sangat salut dengan anak kecil tersebut. Disisi lain, ia juga merasa rendah dibandingkan dengan anak itu! Didalam hatinya ia bekata “Aku belajar banyak hal dari dia! Belajar ketulusan, kepolosan dan keikhlasan, semua itu kudapatkan darinya!". Anak perempuan itupun lebih termotivasi lagi untuk belajar dan mengejar cita-citanya! Dia tidak mau lagi membuang waktu dalam hidupnya yang sangat berharga ini dengan sia-sia. Adik itu bisa ahli dalam bidangnya, dan tidak bisa di pungkiri bahwa ia juga bisa ahli dalam bidang yang dipilihnya!
Ia pun bangkit dari lamunannya dipinggir sungai musi itu! Dirasakannya bahwa ada sebuah energi baru yang masuk kedalam jiwa! Sekarang, kelamnya hidup, beratnya beban, dan kegelisahan yang sering menerpa nya pun sudah tak dipikirkannya lagi. Dia langkahkan kaki dengan optimis, semangat dan istiqomah ber-motto-kan “Keep enjoy your life”. 